Arti Sebuah Kalam


Ini adalah sebuah kalimat yang diambil dari kitab Ilmu Nahwu Ajurumiyah mengenai arti Kalam, arti katanya kurang lebih adalah "Kalam adalah sebuah lafad yang tersusun dan memiliki makna (berfaedah) yang diucapkan dengan sengaja (bahasa arab)".

Nah... Jadi Syarat sebuah Kalam adalah harus berkumpul Lafadh (suara yang meliputi sebagian dari huruf hijaiyah [bhs arab] yang di awali oleh alif dan di akhiri oleh ya... saur Pak Ustad Jubaedi), Murokab (tersusun dari dua buah kata atau lebih), Mufied (yang memiliki arti sehingga yang mengucapkan dan mendengarkan mengerti akan maksudnya) dan Wadho (yaitu dengan bahasa arab yang disengaja)... tuh kan apa kata Ustad.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa kalam adalah sebuah ucapan, perkataan atau pembicaraan baik, yang disusun dengan sengaja agar berpaedah (memiliki arti) untuk kehidupan si pengucap dan si pendengar baik untuk ketenangan lahir maupun bathinnya. Oleh karena itu Kalam hanya berguna bagi mereka yang sadar akan apa yang diucapkaan/didengarnya, karena orang yang mengigau/mabok tentu tidak tau apa yang diucapkaannya.

Semoga kita bisa memiliki kalam - kalam yang bisa menyejukan hati kita sekaligus orang - orang  yang mendengarkan kita. Waallahu A'lam


Salam Alumni
Katanya "Kang Opa"

ILMU ALLAH AKAN DI ANGKAT

Duh ngeri ya....
Zaman semakin mendekati asal...
Meski kemajuan semakin meningkat, peradaban semakin maju dan hebat. Namun Apalah Artinya kalau ilmu Agama Semakin Merosot, tiada yang memperdulikannya, hilang entah kemana di telan bumi bersama ahlinya, Konon ilmu Agama (ISLAM), akan berangsur - angsur di cabut dari dunia ini dengan cara Allah mematikan Ahli Ilmu.

Dus... Padahal kemajuan semakin meningkat, terbukti pada zaman dulu kita hanya mengenal dengan istilah kitab kuning, sekarang sudah banyak kitab - kitab yang di salin dalam lembaran kertas putih yang di hiasi dengan corak - corak yang beraneka ragam, bahkan ada yang sudah berbentuk piringan VCD dan komputerisasi.

Duh memang zaman pasti menemui masanya...
Dimana ilmu - ilmu Allah akan di cabut dari dunia ini, nah pertanyaannya mengapa kita yang dekat dengan kitab, dekat dengan buku - buku agama (Al Qura'an dll.) tidak bisa meresapi sekaligus mengamalkannya dengan sungguh-sungguh layaknya generasi awal islam "Khoirukum Man Ta'alamal Qur'an Wa'allamahu"

Jawabannya mungkin ilmu tersebut mati atau lepas sebelum sampai pada hati kita, di karenakan di dekat kita masih ada celah kemaksiatan yang sangat longgar dan mudah di jumpai.

Ane teringat dengan Perkataan Pak Ust. Jazuli AR. "Mautul Ilmi Bifahdael Mar'ah" yang di artikan "Matinya Ilmu Di Sebabkan dua paha wanita" maaf bukan maksud mengkebiri wanita, makna ini bisa saja karena kita memiliki nafsu dan sahwat yang bisa melupakan diri kita kepada ALLAH SWT yang memberikan ilmu dengan perantaraan KALAM.

Selain itu ane ingat tuh kata pak ustad " Man Jalasa Ma'al Mar'ah Zayadallahu Jahla Wa Syahwat" .... Naudzu Billah Mindalik...

Nah tuh apa kata Ustad !!!!

Mudah - mudahan kita masih di beri cahaya untuk dapat menuntut ilmu agama ALLAH dimanapun berada, yang akhirnya kita bisa menjadikan kebanggaan bagi Orang Tua, Guru Kita dan Saudara kita, terutama kebanggan bagi Islam itu sendiri ... Aamiin.


"Kang ODING (Orang Dungu Ingat Ngaji)"

Hal Yastawil 'Ama Wal Basyir

Kata itulah yang disampaikan Mama Ajengan K. Ustad Jubaedi dalam sebuah majelis temu Alumni (REUNI) Remaja Manba'ul Quran (Musholla) , yang diadakan beberaapa hari setelah Hari Raya Fitri seperti tahun - tahun sebelumnya.

Mama Ajengan menyampaikan Ucapan tersebut bukan tanpa arti dan tujuan, tentu kita tahu bahwa setiap perkataan dan perbuatan pasti ada tujuannya. Sebagai salah satu alumni dari Manba'ul Qur'an saya merasa di tanya... Enak Mana Yang Buta dan Yang Melihat ? Silakan Anda memilih sendiri !.

Tetapi tidak hanya sebatas disitu, karena ucapan tersebut sarat dengan makna, Apakah kita akan memilih yang baik atau yang jelek, yang terang atau yang gelap, yang benar atau yang salah, apalagi di zaman yang serba cepat, kita harus pandai memilih sebab kata orang HIdup Adalah Pilihan (meninggalkan pilihan juga termasuk pilihan), yang jelas di depan masih menunggu peradaban manusia yang akan jauh lebih tinggi sekaligus dengan tantangan - tantangan yang lebih menggila.

Dengan Ucapan tersebut kami para alumni di tuntut untuk memilih? Mudah-mudahan kita para alumni yang di besarkan di kalangan pesantren, entah itu dimana adanya, masuk pada kumpulannya Jama' Mudzakar Salim ( Kumpulan Orang Laki - laki yang selamat) yang memiliki istri dari kumpulan Jama' Muanats Salim (kumpulan Orang Perempuan Yang Selamat). Amiin... Ya Allah.

Allah Mempertemukan Semua Yang Berpasangan




Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Saya memulai membaca dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.



Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu.

Begitulah hidup, semua telah di atur oleh Yang Maha Pengatur, Diallah Allah SWT, yang telah menentukan semuanya, hidup kita dan mahluk lainnya, semua telah diciptakan berpasang – pasangan, ada laki – laki ada perempuan, ada suka ada duka, ada terang ada gelap, semua telah di atur dan akan di temukan suatu hari dalam waktu dan ruang yang sama, tentu bagi yang pernah menikah pernah merasakannya. Ia sedih/terharu karena akan berpisah dengan keluarga dalam satu rumah sekaligus senang karena akan menemui bidadari impian, kekasihnya di dunia ini.

Allah Mengabulkan Do'a Semua Orang


Allah Yang Mahakuasa, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang, telah berfirman dalam al-Qur’an bahwa Dia dekat dengan manusia dan akan mengabulkan permohonan orang-orang yang berdoa kepada-Nya. Adapun salah satu ayat yang membicarakan masalah ter­sebut adalah:





“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebe­nar­­an.” (Q.s. al-Baqarah: 186).

Telah Datang Bukti Kebenaran

“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. Kami telah menurunkan kepada­mu cahaya yang terang benderang. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya dan limpahan karunia-Nya, dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.” (Q.s. an-Nisa’: 174-75).

Apa Itu Manbaul Qur'an

Ahlan Wasahlan….
Ya…. Ikhwan…. Semua…..



Alhamdulillah segala puji kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan karunia dan ni’mat yang tak akan pernah terhitung kepada kita semua.

Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari jalan kegelepan ke jalan yang terang benderangan (jalan yang salah ke jalan kebenaran).


Dalam kesempatan ini, ijinkan kami berbagi informasi dan edukasi antara sesame Alumni Mushola yang telah begitu banyak ikut andil dalam perjalanan hidup kita para alumni MUSHOLA MANBAUL QUR’AN.

Adapun pada kesempatan ini ingin kami sampaikan profil dari Mushola Manbaul Qur’an itu sendiri, dan pasti masih ada begitu banyak kekeurangan di karenakan data mengenai mushola itu tidak begitu banyak tercatat dalam sejarah desa.

Manbaul Qur’an Adalah Sebuah Mushola yang terletak di desa Ciuyah tepatnya di daerah blok Dangdeur yang berada di kecamatan Waled di kabupaten Cirebon, disana di cetak kader – kader yang di harapkan bisa menjalankan hidup sesuai dengan landasan Al – qur’an sesuan dengan tujuan di dirikannya Mushola tesebut.

Mushola Manbaul Qur’an sendiri di asuh oleh seorang Kiyai yang bernama K. Jubaedi, beliau mengasuh anak didik dengan kegigihan dan keteguhan. Anak didik biasanya kebanyakan berasal dari daerah setempat namun ada juga yang berasal dari blok – blok yang lain.


Demikianlah sedikit profil dari Mushola Manbaul Qur’an, yang pasti memiliki kekurangan, untuk itu kepada Alumni yang mempunyai informasi mengenainya, mohon dengan sangat untuk menambahkan informasinya….
Sebaik - baik orang diantara kamu ialah yang mau belajar Alqur'an dan mau mengajarkannya/mengamalkannya