BERSIKAP LURUSLAH KAMU


BERSIKAP LURUSLAH KAMU

Bismillahi… nadhom kehidupan ini saya sampaikan …..
Suara adzan keluar dari corong TOA (speaker) mushola manbau’l qur’an tepatnya jam 19.30 waktu Indonesia setempat yang di serukan oleh salah satu santri mushola Saudara Hariri yang suaranya paling bagus di mushola saat itu, bertanda sholat isya telah datang dengan pelan tapi pasti mengajak para santri untuk segera membasuh kekerdilan diri untuk menghadap Illahi Rabb penguasa alam maya pada beserta gemintang yang naun jauh disana. Sang Imam sekaligus pemimpin mushola pun tiba di sambut iqomat oleh muadzin yang tadi menyerukan sholat, kami pun berusaha hudurul qalbi menghadap Illahi Rabb, dua kali aamiin kami ucapakan seraya berharap bisa menjadi orang – orang yang selamat dari orang – orang sesat dan menyesatkan.
Setelah sholat Isya  berakhir dengan  sholat sunnahnya, kami pun menginjak ke waktu penting waktu itu, yaitu belajar. Bukan kebetulan sekali lagi bukan kebetulan saya bersama teman sebaya seusia SLTP akan belajar mengenai ilmu tata bahasa arab istilah kerennya ILMU NAHWU, dari kalam sampai syarat-syaratnya telah kami lalui, kami belajar dengan sang ustad menuliskannya di papan tulis dan kami menuliskan di buku masing – masing, sama seperti zaman dulu arti perkata dari kitab tersebut (Ajjurumiyah) di tulis miring dari kanan atas kekiri bawah seperti garis miring dengan arti bahasa jawa, yang konon mengikuti ulama yang hidup di tanah jawa.
Pelajaran pun di terangkan begitu gamblingnya oleh sang ustad “Irab adalah rubah harakat akhir dari sebuah kalimat di karenakan adanya amil – amil yang masuk baik rubah lafad atau kira – kiranya”, sesudah sang ustad selesai menerangkan dan memastikan kami semua mengerti, kami di suruhnya membaca pelajaran tersebut bersama-sama (biasanya sang ustad berkata “baca sampai mati” di sambut gelak tawa dari para santri), saya dan para santripun membacanya seperti biasa dengan nada khas, namun kali ini temen saya sebut saja si “karto” dan “Warsadi” membacanya tidak sesuai dengan kaidah yang telah di tentukan sang ustad, tentu saja yang mendengarkan akan geleng – geleng kepala karena memang tidak sesuai, saya dan para santri tidak menyangka bahwa sang ustad belum pulang (rumahnya lumayan jauh dari mushola), kontan saja plakkk …. plakkk… plakk sampai sepuluh kali (ada sepuluh santri waktu itu), sang ustad memukul kami para santri dengan sepotong kayu kecil masing – masing satu kali… duh tidak sakit tapi ini adalah pendidikan, saya baru sadar sang ustad menginginkan agar para santri bisa berlaku lurus, baca sesuai dengan kaidah, katakan yang haq itu haq yang bathil itu bathil, seperti kholifah umar yang berpesan kepada pemimpin wilayah dengan garis lurus di atas sebuah tulang. Saya dan beberapa teman yang tidak ikut –ikutan juga mendapat pukulan kecil karena tidak bisa mengingatkan, dus jadi ingat “Sebuah bencana akan di timpakan kepada seluruh wilayah yang di sana terjadi kemungkaran baik kepada yang melakukan atau pun tidak (di karenakan tidak mau mengingatkan dan berdakwah kepada yang melakukan kemungkaran tersebut)”.


Memang orang – orang dulu memiliki system pendidikan yang luar biasa, konon pernah ada seorang santri yang pernah di pukul dengan kayu karena memang salah, namun tetap bersikeras belajar dan belajar tidak merasa sakit bahkan makin semangat, mungkin tidak akan terjadi di masa sekarang yang malah kalau ada seorang anak didik di pukul rotan kecil pasti langsung akan di adukan ke polisi dengan tuduhan kekerasan pada anak, yang padahal mungkin dengan cara di pukulah seorang anak didik akan bersikap lurus, disiplin, patuh pada aturan, yang tentunya di pukulnya dengan tarap kewajaran tidak kelewatan, saya berdo’a semoga saya dan teman – teman waktu itu bisa bersikap lurus mengikuti jejak para Alim Ulama pewaris para Nabi.
فما لنا إلاّ اتباع أحمد٭فماابيح إفعل ودع مالم يبح
Tidak ada yang pantas  bagi kami selain mengikuti Nabi Muhammad SAW, maka lakukanlah apa yang diperbolehkan dan tinggalkanlah apa yang tidak diperbolehkan


(di tulis setelah melihat kitab ajjurumiyah, mengingat masa lalu)
Sebaik - baik orang diantara kamu ialah yang mau belajar Alqur'an dan mau mengajarkannya/mengamalkannya