KALAM


أنواع الكلام
الكلام هو اللفظ المركب المفيد بالوضع


Macam – macam Kalam
Kalam adalah terkumpulnya syarat yang empat, yaitu : Lafadh, Murokab, Mufid dan Wadlo arab.

Syarat kalam ahli nahwu ayat opat ¥ lafad, murokab, mufid, wadlo nu ka opat.

So, jadi menurut ulama ahli nahwu bahwa syarat disebutnya kalam itu setidak – tidaknya harus kumpul yang empat, yaitu :

1.      Lafadh, yaitu suara  yang meliputi dari sebagian khuruf Hijaiyah yang diawali dengan huruf أ (ألف) contohnya seperti lafadh زيد  (zaidun : si zaid) atau (si Umar) عمرو.

Lafad ma’na suara nu mengku satengah hufuf hijaiyah ka wengku

2.      Murakab, yaitu lafadh yang tersusun dari dua kalimat atau lebih
Dikatakan murokab dikarenakan lafadh tersebut tersusun oleh dua kalimat atau lebih, contohnya seperti  زيد قام(Si zaid berdiri).

Murokab kalimat nu ngarakngkeup dua tawa lewih loba alah batan dua.

3.      Mufid, yaitu lafadh yang mempunyai faidah yang sempurna sehingga yang berbicara dan yang mendengarkan mengerti (faham yang dibicarakan). Contohnya seperti زيد قام (Si zaid berdiri).

4.      Wadla, yaitu menjdikan kalimat supaya memiliki ma’na (disengaja), artinya ucapan tersebut benar- benar disengaja bukan karena mengigau, contohnya seperti زيد قام(Si zaid berdiri).

Wadlo arab ngajadikeun kalimat supaya nuduhkeun ma’na henteu salah.

وأقسامه ثلاثة : اسم ، وفعل ، وحرف جاء لمعنى

Dan kalimat itu terbagi kedalam tiga bagian:
Kalimat isim, kalimat Fi’il dan Kalimat Khuruf

Dan pembagian kalam itu terbagi kedalam tiga bagian, yaitu :

1.      Kalimat Isim, وضعا بزمان تقترن ولم نفسها فى معنا على دلت كلمة
yaitu kalimat yang menunjukan makna pada dirinya sendiri serta tidak diikuti oleh keterangan salah satu waktu (zaman) yang tiga, sekarang, lampau dan akan datang. Contohnya : قائم  زيد = jaid adalah orang yang berdiri.
Isim tuduh makna awakna sorangan, serta henteu kabareungan hiji zaman.

2.      Kalimat fi’il,   وضعا بزمان واقترنت نفسها فى معنا على دلت كلمة 
Yaitu kalimat yang menunjukan makna pada dirinya sendiri serta diikuti oleh salah satu keterangan waktu. Contohnya   زيد جاء = jaid telah datang/ telah datang zaid
Fi’il tuduh makna awakna sorangan, serta kabarengan salah siji zaman

3.      Kalimat huruf, وضعا بزمان تقترن ولم غيرها فى معنا على دلت كلمة
Yaitu kalimat yang menunjukan makna kepada yang lainnya (disatukan dengan yang lain) serta tidak diikuti oleh keterangan waktu. Contohnya من (min : dari), على (‘alaa : diatas)

Khuruf tuduh makna dina awak batur, serta henteu kabareungan hiji zaman.


Wa Allahu ‘alam

0 komentar:

Posting Komentar

Sebaik - baik orang diantara kamu ialah yang mau belajar Alqur'an dan mau mengajarkannya/mengamalkannya